Minggu, 21 Februari 2010

MENGENAL LIAH BUAYA

A. Sejarah Lidah Buaya
Lidah buaya merupakan tanaman asli Afrika, tepatnya dari Ethiopia. Akan tetapi banyak berkembang di Yunani dan sudah dikenal sejak abad ke-14 SM. Sekarang daerah penyebarannya sudah ke seluruh dunia termasuk Indonesia. Tanaman ini mempunyai nama yang berbeda di masing-masing wilayah, misalnya Filipina : natau, Malaysia : jadam, Francis : aloe, Spanyol : sa’villa, India : musabba, Arab : sabbar, Tibet : jelly leek, dan Indonesia : lidah buaya.
Penyebaran lidah buaya di Indonesia dimulai pada abad ke-17 yang dibawa oleh orang China. Pada awalnya lidah buaya hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias di pekarangan rumah dan obat pencuci rambut. Sejak tahun 1990 mulai dikembangkan secara besar-besaran untuk bahan baku kosmetik, farmasi, minuman dan makanan.
B. Mengenal morfologi
Tanaman lidah buaya terdiri dari akar, batang, daun dan bunga. Akar lidah buaya merupakan akar serabut yang tumbuh ke samping sepanjang 30 – 40 cm. Akar tersebut keluar dari batang yang tertimbun tanah. Tinggi tanaman lidah buaya bervariasi sesuai jenisnya dengan bentuk batang bulat berserat. Pada waktu masih muda batangnya tidak kelihatan karena tertutup oleh daun yang rapat di sekeliling batang dan sebagian terbenam dalam tanah. Akan tetapi setelah pelepahnya dipanen beberapa kali batang tanaman ini akan terlihat jelas.

Daun yang berwarna hijau dan bergerigi atau duri di sepanjang tepi daunnya mempunyai panjang bervariasi sesuai dengan jenisnya. Bentuknya meruncing ke bagian atas seperti bentuk tombak, mempunyai permukaan yang rata di bagian atas dan cembung di bagian bawah. Daun lidah buaya banyak mengandung air, oleh karena itu tanaman ini tergolong pada tanaman sukulen.

Bunga lidah buaya tersusun melingkar di ujung tangkai yang menjulang vertikal. Warna bunga bervariasi tergantung jenisnya, ada yang kuning, ungu, dan merah tua.

C. Mengenal jenis lidah buaya
Lidah buaya merupakan tanaman sukulen (banyak mengandung air) yang termasuk suku Liliaceae. Ada sekitar 350 jenis lidah buaya yang hidup di dunia yang termasuk suku ini. Akan tetapi yang banyak ditanam hanya beberapa jenis saja, diantaranya adalah Aloe barbadensis Miller, Aloe ferox Miller, Aloe perryi Baker dan Aloe chinensis Baker. Dari jenis-jenis tersebut yang paling banyak dimanfaatkan adalah Aloe barbadensis Miller. Sedangkan lidah buaya yang banyak dikembangkan di Indonesia terutama di Kalimantan Barat adalah Aloe chinensis Baker.

D. Manfaat Lidah Buaya
Tanaman lidah buaya adalah tanaman yang banyak digunakan untuk bahan baku industri farmasi, kosmetika, minuman dan makanan. Hal ini dikarenakan di dalam lidah buaya terkandung nutrisi yang disebut polisakarida. Zat ini mampu bekerjasama dengan enzym pemecah protein dan asam amino esensial. Dengan demikian polisakarida dapat membantu memecahkan jaringan kulit yang sakit akibat kerusakan dan berperan dalam penggantian sel yang rusak. Selain mengandung polisakarida gel lidah buaya juga mengandung mineral seperti potasium, kalsium, sodium, magnesium, zinc, copper, dan chromium. Disamping itu, juga mengandung vitamin B1, B2, B6 dan vitamin C.
Tidak hanya itu saja, lidah buaya juga dapat menurunkan kadar gula darah, mengontrol tekanan darah, meningkatkan kekebalan tubuh, memperlambat penuaan dini, menghilangkan stres, menghilangkan keletihan, menguatkan metabolisme tubuh, menyuburkan rambut, mengurangi asma, dan menghilangkan batuk.
Semakin lengkap saja, selain dapat dimanfaatkan untuk obat dan kosmetika ternyata lidah buaya juga dapat diolah jadi minuman dan makanan seperti jeli, cendol, dodol, selai dan manisan.
E. Syarat Lingkungan
Yang dimaksud dengan syarat lingkungan di sini adalah kesesuaian tempat tumbuh untuk tanaman lidah buaya. Tanaman lidah buaya akan berkembang baik pertumbuhannya di wilayah bersuhu rata-rata 28 - 32oC. Lahan penanaman harus terbuka tanpa ternaungi oleh pepohonan karena lidah buaya perlu sinar matahari penuh. Tanaman ini mempunyai keunggulan yaitu tahan terhadap kekeringan, terutama pada musim kemarau, karena lidah buaya dilengkapi dengan kemampuan menyimpan air dalam daunnya yang tebal. Lidah buaya juga dapat mengurangi penguapan dengan cara menutup stomatanya (mulut daun) disiang hari. Sebaliknya, pada malam hari mulut daunnya akan terbuka untuk menyerap uap air. Akan tetapi lidah buaya ini tidak tahan terhadap kelembaban tinggi atau di daerah yang curah hujannya tinggi, tanaman ini mudah terkena serangan penyakit busuk pangkal batang yang disebabkan oleh cendawan Fusarium sp. Tanaman ini dapat ditanam mulai dari dataran rendah sampai dataran tinggi asalkan tanahnya subur, gembur, dan kaya bahan organik, dengan pH ideal 5.5-6. Karena itu, tanaman lidah buaya dapat tumbuh di semua jenis tanah asalkan tanah tersebut tidak tergenang air.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar